DalamPanduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling (2016abc) disebutkan bahwa terdapat 10 komponen dalam rencana operasional, yaitu bidang layanan, tujuan layanan, komponen layanan, strategi layanan, kelas, materi, metode, alat/media, evaluasi dan ekuivalensi. Berikut ini paparan singkat mengenai penjelasan setiap komponen BIMBINGANDAN KONSELING BAB VII KOMITMEN PADA KODE ETIK PROFESIONAL M. Ramli Nur Hidayah dalam bidang bimbingan dan konseling ataukah b) berkualifikasi Sarjana (S1) Non Bimbingan dan Konseling ataukah Diploma/sarjana muda bimbingan dan (contohnya kepemimpinan, advokasi, kolaborasi dan pengelompokan, dan perubahan sistemik). BimbinganKarir. Bimbingan karir ialah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan/ profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan dari lapangan yang telah dimasukinya (Winkel, 1991). Sedangkan Natawidjaja (1991) mengartikan bahwa ā€œBimbingan Prinsipdasar bimbingan dan konseling antara lain yaitu: 1. Bimbingan merupakan bagian penting dari proses pendidikan 2. Bimbingan diberikan kepada semua anak dan bukan hanya untuk anak yang menghadapi masalah 3. Bimbingan merupakan proses yang menyatu dalam semua kegiatan pendidikan 4. Bimbingan harus berpusat pada anak yang dibimbing 5. Pelayanankhusus ini juga diperlukan bagi mereka yang menyandang tunanetra, tanpa adanya perbedaan satu sama lain. Anak dengan tunanetra juga bukan menjadi keinginannya, banyak faktor yang dapat menyebabkan itu.Mereka pastinya ada rasa berbeda dengan teman lainnya.Maka dari itu Pemerintah sudah selayaknya memberi perhatian penuh BIMBINGANDAN KONSELING (Sejarah, Pengertian, Tujuan, Fungsi dan Kedudukan BK) A. Sejarah Bimbingan Konseling. Dari mulai berdirinya sampai saat ini bimbingan dan konseling terus mengalami perkembangan, baik di dunia maupun di Indonesia. Miller (dalam prayitno, 1999) berusaha meringkaskan perkembangan bimbingan dan konseling kedalam lima periode. . Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Bimbingan Konseling? Mungkin anda pernah mendengar kata Bimbingan konseling? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, fungsi, layanan, prinsip dan asas. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pengertian Bimbingan Konseling Bimbingan Konseling merupakan pemberian bantuan terhadap konseli yang diberikan seorang konselor guna membantu memecahkan masalah yang dialaminya serta interaksi antara konselor dengan konseli baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka untuk membantu konseli agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau pun memecahkan permasalahan yang dialaminya dan untuk memandirikan klienya serta mengembangkan potensi yang ada dalam diri klien. Latar Belakang Bimbingan Konseling Berikut ini terdapat beberapa latar belakang bimbingan konseling, antara lain 1. Latar Belakang Psikologis Latar belakang psikologis dalam layanan BK sanagt diperlukan guna memberikan pemahaman tentang tingkah laku individu yang menjadi sasaran klien. Hal ini sangat penting karena Subjek dalam bimbingan dan konseling terkait dengan tingkah laku klien, yaitu tingkah laku yang perlu diubah atau dikembangkan untuk mengatasi masalah yang belakang segi psikologis terkait dengan masalah perkembangan individu, perbedaan tingkah laku individu, kebutuhan individu penyesuaian diri /interaksi terhadap Lingkunganya serta masalah belajar. 2. Latar Belakang sosial budaya Latar belakang sosial budaya dalam layanan bk merupakan hal yang sangat kompleks karna berkaitan dengan Prilaku yang ditiru atau dijadikan sebagai modernisasi tuntutan budaya itu dilakukan agar segala dampak modrenisasi dapat di filter oleh individu tersebut secara otomatis, serta individu diharapkan dapat menyesuaikan tingkah lakunya sesuai dengan budaya yang sudah ada, agar dapat di terima dengan baik oleh lingkungan tersebut. Untuk mengembangkan semua kemampuan penyesuaian tersebut, sangat diperlukan sebuah bimbingan. Berlandaskan pada nilai-nilai budaya bangsa yang secara nyata untuk mewujudkan kehidupan yang berharkat dan martabat serta berprilaku yang sesuai dengan aturan dan norma negara kita. 3. Latar Belakang Agama Latar belakang Agama Landasan religius bimbingan dan konseling pada dasarnya ingin menetapkan klien sebagai makhluk Tuhan dengan segenap kemuliaannya menjadi fokus sentral upaya bimbingan dan konseling. Pembahasan landasan religius ini, terkait dengan upaya mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam proses bimbingan dan individu tidak terjerumus kearah yang negatif. 4. Latar Belakang Pendidikan Latar belakang pendidikan sangat diperlukan seperti bimbingan pribadi, sosial, belajar dan bimbingan karir melalui berbagai jenis kegiatan bimbingan, sehingga pendidikan dapat berjalan dengan lancar dengan adanya bimbingan dan membuat individu lebih mandiri dan berkembang secara optimal dalam berbagai bimbingan untuk menuju tercapainya pribadi yang berkembang, maka kegiatan pendidikan hendaknya bersifat menyeluruh dan tidak hanya berupa kegiatan instruksional pengajaran, akan tetapi meliputi kegiatan yang menjamin bahwa setiap anak didik secara pribadi mendapat layanan sehingga akhirnya dapat berkembang secara optimal. 5. Latar Belakang Iptek Latar belakang iptek merupakan ilmu pengetahuan yang harus dipelajari agar tidak ketinggalan zaman GAPTEK, informasi dan teknologi berkembang sangat pesat, oleh karena itu diperlukannya Bimbingan dan Konseling, agar individu dapat mengetahui dampak positif dan negatifnya dari perkembangan tersebut. Lewat Bimbingan dan Konseling, individu diarahkan kepada dampak positif dari IPTEK yang lebih ditujukan pada penerapan teknologi yang harus dimilliki dan dikuasai karena semakin kompleksnya jenis-jenis dan syarat pekerjaan serta persaingan antar individu. Fungsi Bimbingan Konseling Berikut ini terdapat beberapa fungsi bimbingan konseling, antara lain Fungsi Pemahaman Fungsi Pemahaman adalah fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya potensinya dan lingkungannya pendidikan, pekerjaan, dan norma agama. Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif. Fungsi Preventif Fungsi Preventif adalah fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Fungsi Pengembangan Fungsi Pengembangan adalah fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli. Konselor dan personel Sekolah atau Madrasah lainnya secara sinergi sebagai teamwork berkolaborasi atau bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu konseli mencapai tugas-tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat brain storming,home room, dan karyawisata. Fungsi Penyembuhan Fungsi Penyembuhan adalah fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching. Fungsi Penyaluran Fungsi Penyaluran adalah fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan. Fungsi Adaptasi Fungsi Adaptasi adalah fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli. Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai konseli, pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan konseli secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi Sekolah/Madrasah, memilih metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan konseli. Fungsi Penyesuaian Fungsi Penyesuaian adalah fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif. Fungsi Perbaikan Fungsi Perbaikan adalah fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak berkehendak. Konselor melakukan intervensi memberikan perlakuan terhadap konseli supaya memiliki pola berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan normatif. Fungsi Fasilitasi Fungsi Fasilitasi adalah memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseling. Fungsi Pemeliharaan Fungsi Pemeliharaan adalah fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi yang akan menyebabkan penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui program-program yang menarik, rekreatif dan fakultatif pilihan sesuai dengan minat konseli. Layanan Bimbingan Konseling Berikut ini terdapat beberapa layanan bimbingan konseling, antara lain Layanan Orientasi Layanan Orientasi merupakan layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru disekolah atau masa pengenalan lingkungan baru terhadap peserta didik. Layanan Informasi Layanan Informasi merupakan sebuah layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karier dan pendidikan lanjutan secara terarah dengan baik. Layanan Penempatan dan Penyaluran Layanan Penempatan dan Penyaluran merupakan layanan bimbingan dan konseling yang sangat penting untuk membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat sesuai dengan kompetensi /keahlian yang dimilikinya ,misalnya seseorang yang mempunyai hobby dan bakat dalam bidang menari akan disalurkan dalam ekstrakulikuler tari. Layanan Penguasaan Konten Layanan Penguasaan Konten adalah layanan bimbingan dan konseling untuk menguasai konten yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhannya serta mengatasi masalah-masalah yang dialaminya. Layanan Penguasaan Perseorangan Layanan Penguasaan Perseorangan merupakan sebuah layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya melalui prosedur perseorangan. Layanan Bimbingan Kelompok Layanan Bimbingan Kelompok adalah sebuah layanan bimbingan dan konseling yang membantu konseli dalam mengembangkan pribadinya. Layanan Konseling Kelompok Layanan Konseling Kelompok mengacu kepada pemberian layanan untuk membantu konseli dalam pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami konseli melalui dinamika kelompok secara bersama-sama. Layanan Konsultasi Layanan Konsultasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang membantu konseli dalam meperoleh wawasan, pemahaman,untuk menangani permasalahan yang dikonsultasikan kepada konselor demi memecahkan masalah si konseling. Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling Berikut ini terdapat beberapa prinsip-prinsip bimbingan konseling, antara lain Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseling Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua klien atau konseli, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria maupun wanita; baik anak-anak, remaja maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan lebih bersifat preventif dan pengembangan dari pada penyembuhan kuratif; dan lebih diutamakan teknik kelompok dari pada perseorangan individual. Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi Setiap konseli bersifat unik berbeda satu sama lainnya, dan melalui bimbingan konseli dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah konseli, meskipun pelayanan bimbingannya menggunakan teknik kelompok. Bimbingan menekankan hal yang positif Dalam kenyataan masih ada konseli yang memiliki persepsi yang negatif terhadap bimbingan, karena bimbingan dipandang sebagai satu cara yang menekan aspirasi. Sangat berbeda dengan pandangan tersebut, bimbingan sebenarnya merupakan proses bantuan yang menekankan kekuatan dan kesuksesan, karena bimbingan merupakan cara untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, memberikan dorongan, dan peluang untuk berkembang. Bimbingan dan konseling Merupakan Usaha Bersama Bimbingan bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan kepala Sekolah atau Madrasah sesuai dengan tugas dan peran masing-masing. Mereka bekerja sebagai teamwork. Pengambilan Keputusan Merupakan Hal yang Esensial dalam Bimbingan dan konseling Bimbingan diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan pilihan dan mengambil keputusan. Bimbingan mempunyai peranan untuk memberikan informasi dan nasihat kepada konseli, yang itu semua sangat penting baginya dalam mengambil keputusan. Kehidupan konseli diarahkan oleh tujuannya, dan bimbingan memfasilitasi konseli untuk mempertimbangkan, menyesuaikan diri, dan menyempurnakan tujuan melalui pengambilan keputusan yang tepat. Kemampuan untuk membuat pilihan secara tepat bukan kemampuan bawaan, tetapi kemampuan yang harus dikembangkan. Tujuan utama bimbingan adalah mengembangkan kemampuan konseli untuk memecahkan masalahnya dan mengambil keputusan. Bimbingan dan konseling Berlangsung dalam Berbagai Setting Adegan Kehidupan Pemberian pelayanan bimbingan tidak hanya berlangsung di Sekolah/Madrasah, tetapi juga di lingkungan keluarga, perusahaan/industri, lembaga-lembaga pemerintah/swasta, dan masyarakat pada umumnya. Bidang pelayanan bimbingan pun bersifat multi aspek, yaitu meliputi aspek pribadi, sosial, pendidikan, dan pekerjaan. Asas Bimbingan Konseling Berikut ini terdapat beberapa asas bimbingan konseling, antara lain Asas Kerahasiaan confidential; yaitu asas yang menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan peserta didik klien yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui orang lain. Dalam hal ini, guru pembimbing konselor berkewajiban memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaanya benar-benar terjamin. Asas Kesukarelaan; yaitu asas yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta didik klien mengikuti/ menjalani layanan/kegiatan yang diperuntukkan baginya. Guru Pembimbing konselor berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan seperti itu. Asas Keterbukaan; yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik klien yang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Guru pembimbing konselor berkewajiban mengembangkan keterbukaan peserta didik klien. Agar peserta didik klien mau terbuka, guru pembimbing konselor terlebih dahulu bersikap terbuka dan tidak berpura-pura. Asas keterbukaan ini bertalian erat dengan asas kerahasiaan dan dan kekarelaan. Asas Kegiatan; yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik klien yang menjadi sasaran layanan dapat berpartisipasi aktif di dalam penyelenggaraan/kegiatan bimbingan. Guru Pembimbing konselor perlu mendorong dan memotivasi peserta didik untuk dapat aktif dalam setiap layanan/kegiatan yang diberikan kepadanya. Asas Kemandirian; yaitu asas yang menunjukkan pada tujuan umum bimbingan dan konseling; yaitu peserta didik klien sebagai sasaran layanan/kegiatan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu-individu yang mandiri, dengan ciri-ciri mengenal diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan, serta mewujudkan diri sendiri. Guru Pembimbing konselor hendaknya mampu mengarahkan segenap layanan bimbingan dan konseling bagi berkembangnya kemandirian peserta didik. Asas Kekinian; yaitu asas yang menghendaki agar obyek sasaran layanan bimbingan dan konseling yakni permasalahan yang dihadapi peserta didik/klien dalam kondisi sekarang. Kondisi masa lampau dan masa depan dilihat sebagai dampak dan memiliki keterkaitan dengan apa yang ada dan diperbuat peserta didik klien pada saat sekarang. Asas Kedinamisan; yaitu asas yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan peserta didik/klien hendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu. Asas Keterpaduan; yaitu asas yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis dan terpadukan. Dalam hal ini, kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak yang terkait dengan bimbingan dan konseling menjadi amat penting dan harus dilaksanakan sebaik-baiknya. Asas Kenormatifan; yaitu asas yang menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada norma-norma, baik norma agama, hukum, peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan – kebiasaan yang berlaku. Bahkan lebih jauh lagi, melalui segenap layanan/kegiatan bimbingan dan konseling ini harus dapat meningkatkan kemampuan peserta didik klien dalam memahami, menghayati dan mengamalkan norma-norma tersebut. Asas Keahlian; yaitu asas yang menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselnggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional. Dalam hal ini, para pelaksana layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling lainnya hendaknya tenaga yang benar-benar ahli dalam bimbingan dan konseling. Profesionalitas guru pembimbing konselor harus terwujud baik dalam penyelenggaraaan jenis-jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling dan dalam penegakan kode etik bimbingan dan konseling. Asas Alih Tangan Kasus; yaitu asas yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik klien kiranya dapat mengalih-tangankan kepada pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing konselordapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain. Demikian pula, sebaliknya guru pembimbing konselor, dapat mengalih-tangankan kasus kepada pihak yang lebih kompeten, baik yang berada di dalam lembaga sekolah maupun di luar sekolah. Asas Tut Wuri Handayani; yaitu asas yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana mengayomi memberikan rasa aman, mengembangkan keteladanan, dan memberikan rangsangan dan dorongan, serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik klien untuk maju. Demikian Penjelasan Materi Tentang Bimbingan Konseling Pengertian, Fungsi, Layanan & Prinsip Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Profesi bimbingan konseling merupakan bidang yang sangat penting dalam membantu individu dalam mengatasi masalah emosional, sosial, bahkan bisa juga dalam bidang akademik. Nah, tahu ngga sih? Kenapa profesi bimbingan konseling itu perlu mengembangkan personal brandingnnya dalam konteks Pendidikan bahkan Non-Pendidikan. Karena, dengan semakin kompetitifnya dunia kerja, para konselor ini perlu membangun personal branding yang kuat untuk membedakan diri mereka. Sehingga menciptakan karakter mereka sendiri yang dapat dengan mudah dikenal oleh klien bahkan hanya dengan satu kali pertemuan atau hanya dari desas-desus nama konselor tersebut, alhasil kita dapat dengan mudah menarik klien potensial. Nah dalam artikel ini, kita akan menjelajahi tentang apa sih pentingnya membangun jejak berkarakter personal branding dalam profesi bimbingan konseling. Mari simak beberapa paparan tips dan penjelasan berikut 1 Mengetahui Pentingnya Personal Branding dalam Bimbingan KonselingPersonal branding merujuk pada citra dan reputasi yang dibangun oleh individu di mata orang lain "konseli" maupun "siswa atau pelajar". Dalam konteks profesi bimbingan konseling, membangun personal branding yang kuat dapat membantu konselor menarik klien potensial, membangun kepercayaan, dan meningkatkan kredibilitas mereka. Ketika konselor memiliki personal branding yang kuat, mereka akan dianggap sebagai ahli dalam bidangnya dan menjadi pilihan utama bagi individu yang membutuhkan dampingan bimbingan dan konseling. Tips 2 Membangun Jejak Berkarakter yang Mempunyai Daya Tarik Bagi Semua Orang Salah satu aspek penting dalam personal branding adalah membangun jejak berkarakter. Dengan memahami terlebih dahulu tentang kepribadian diri terlebih dahulu, itu yang akan membedakan branding kamu nantinya dengan orang lain. Setelah itu cari "diferensiasi" atau "faktor pembeda" ini bisa bikin personal branding kamu lebih kuat. Nah lalu apa saja sih jejak berkarakter yang diperlukan dalam bimbingan konseling itu? Jejak berkarakter merujuk pada kesan yang ditinggalkan oleh seseorang berdasarkan nilai-nilai, integritas, dan kompetensi yang mereka punya untuk ditunjukkan dalam pekerjaan juga kinerja mereka. Dalam profesi bimbingan konseling, membangun jejak berkarakter yang kuat dapat menjadi landasan untuk membangun personal branding yang meyakinkan tentunya. Nah, bagaimana sih cara yang efisien untuk diaplikasikan saat ini? Yuk simak tips dan triknya konselor perlu memiliki nilai-nilai yang konsisten dan integritas yang tinggi. Mereka harus menunjukkan komitmen yang kuat terhadap etika profesi, menjaga kerahasiaan klien, dan menjalankan praktik yang profesional. Dalam konseling, kejujuran dan konsistensi adalah kunci untuk membangun kepercayaan dengan konselor harus terus meningkatkan kompetensi mereka. Yang di mana mereka harus mengikuti pelatihan dan sertifikasi terbaru dalam bidang bimbingan konseling, serta terus mengikuti perkembangan penelitian dan praktik terkini. Dengan meningkatkan kompetensi mereka, konselor dapat menunjukkan keahlian mereka kepada klien dan membangun reputasi sebagai profesional yang terampil dan 3 Membangun Personal Branding yang Konsisten Setelah membangun jejak berkarakter, konselor perlu memastikan personal branding mereka konsisten dalam setiap aspek komunikasi mereka. Hal ini termasuk presentasi diri, situs web, media sosial, dan materi pemasaran lainnya. Semua elemen ini harus mencerminkan nilai-nilai, keahlian, dan kepribadian konselor dengan konsisten. Apalagi pada zaman Gen-Z sangat ini sangat memudahkan dalam membangun personal branding mereka, dengan melalui berbagai platform media konselor sangat perlu dalam memanfaatkan media sosial dan teknologi informasi saat ini untuk memperluas jangkauan personal branding mereka. Mereka dapat membangun profil profesional di platform seperti LinkedIn, mereka dapat mengupload pencapaian yang telah mereka capai untuk membangun networking juga tentunya. Berbagi konten bermanfaat tentang bimbingan konseling seperti di TikTok ataupun di Instagram, juga sangat rekomended nih dan berinteraksi dengan audiens potensial. Dengan konsistensi dan kehadiran yang kuat di media sosial, konselor dapat membangun hubungan dengan klien potensial dan meningkatkan visibilitas mereka di dunia yang semakin kompetitif, membangun personal branding yang kuat menjadi sangat penting dalam profesi bimbingan konseling. Dengan membangun jejak berkarakter yang mencerminkan nilai-nilai, integritas, dan kompetensi, konselor dapat membedakan diri mereka dan menarik klien potensial. Dalam membangun personal branding yang konsisten, konselor perlu memastikan bahwa citra mereka tercermin dalam setiap aspek komunikasi dan memanfaatkan media sosial untuk memperluas jangkauan. Membangun personal branding itu harus dijalani juga lewat perbuatan "Walk The Talk" dan mulailah dengan hal-hal yang telah kamu pelajari dalam konteks bimbingan konseling, agar apa yang kamu tampilkan sejalan dengan apa yang kamu pelajari. Dengan melakukan ini, konselor dapat memperkuat reputasi mereka, membangun kepercayaan, dan menjadi pemimpin dalam bidang bimbingan konseling. Lihat Pendidikan Selengkapnya Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bimbingan dan Konseling Islam merupakan ilmu pelayanan yang popular di kalangan akademisi. Definisi dari Bimbingan dan Konseling Islam ini dibagi menjadi dua istilah yaitu, bimbingan adalah pemberian bantuan kepada seorang individu agar dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi secara mandiri dan sebaik-baiknya atau the best choice. Sedangkan konseling ini istilah yang sangat popular di kalangan akademisi maupun praktisi, terutama institusi yang menangani masalah-masalah keluarga maupun social, baik government organization GO maupun non-government organitation NGO. Karena hal ini didukung oleh berbagai problematika yang berkembang dalam lingkungan masyarakat, sehingga mendorong para akademisi dan praktisi konseling dalam ikut serta menangani fenomena yang bekembang tersebut, problematika tersebut tidak hanya di sekolah atau madrasah, tetapi juga di masyarakat pada umumnya. Tujuan bimbingan dan konseling untuk memberikan bantuan supaya klien atau konseli bisa mencapai berbagai tujuan perekembangan dalam bidang karir, bidang belajar, dan bidang sosial. Untuk itu seorang konselor juga harus mengetahui batasan-batasan masalah dalam bimbingan dan konseling. Batasan-batasan yang dimaksut ini ialah mana yang dapat ditangani dan mana yang tidak bisa ditangani oleh Bimbingan dan Konseling Islam. Bimbingan pribadi adalah bimbingan yang diarahkan kepada individu supaya menjadi pribadi yang lebih baik, serta individu tersebut dapat menghadapi dan menyelesaikan masalah pribadi yang berhubungan dengan keadaan psikologisnya dalam aspek-aspek kehidupan pribadi dan mengadakan penyesuaian diri terhadap individu tersebut. Bimbingan pribadi ini sangat berperan penting dalam kehidupan seorang idividu. Dengan cara ini kehidupan seorang individu akan lebih terarah, mempunyai sifat yang posisitif atau respek terhadap diri sendiri, dan mempunyai rasa tanggungjawab dalam bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajiban. Adapun beberapa masalah yang dapat ditangani oleh bimbingan konseling dalam bidang pribadi ini diantaranya mengembangkan sikap yang positif, membantu siswa dalam memahami dan mengembangkan potensi bakat minatnya, membantu siswa untuk mengurangi kepribadian introvert. Sedangkan batasan diluar penanganan Bimbingan dan Konseling Islam ini diantaranya; Obsessive Complusive Disorder OCD merupakan sebuah penyakit mental yang berpengaruh pada konsisi jiwa seseorang dan OCD ini penyakit mental yang cukup ekstrem, untuk penanganan OCD ini biasanya ditangani oleh psikolog maupun psikiater. Depresi berlebihan ini juga diluar penanganan BKI karena depresi dapat dibagi menjadi 2 tipe yaitu Major Deppresive Disorder MDD dan Dysthymie Disorder gangguan distimik atau distimia tipe yang sudah kronis. Depresi ini dapat ditangani dengan pola hidup, terapi psikolog, dan dengan obat-obatan obat antiretroviral atau ARV. Bimbingan pada bidang sosial adalah membantu para individu dalam menyelesaikan masalah-masalah pribadi sosial. Masalah pribadi sosial ini seperti masalah dengan hubungan dengan sesama teman, dosen, serta staf, pemahaman sifat, kemampuan penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal, serta penyelesaian konflik. Bimbingan sosial ini bertujuan supaya pribadi memiliki sikap optimis dalam menghadapi masa depan, memiliki komitmen untuk mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt, dan mampu memahami kelebihan dan kekurangan yang ada pada dalam dirinya. Batasan didalam penanganan bimbingan dan konseling pada bidang sosial ini ialah kesenjangan sosial, pelecehan seksual, dan kenakalan remaja. Sedangkan batasan diluar penanganannya diantaranya; Kriminalitas ditangani dengan cara penal dan non penal. Korupsi dapat dilakukan pemberantasan yaitu mendesain ulang pelayanan politik terutama dalam bidang pelayanan masyarakat, memasukkan koruptor kedalam penjara, dan penegak hukum harus di lakukan dengan terpadu yang bertujuan untuk memberantas korupsi. Sedangkan penyakit menular dapat diaatasi dengan memutuskan rantai penularan penyakit. Bimbingan karir adalah bimbingan yang dilakukan dalam proses mempersiapkan diri untuk menghadapi dunia kerja, khususnya dalam memilih lapangan kerja ataupun profesi tertentu dengan membekali diri agar siap dalam menjalani pekerjaan tersebut. Aspek kehidupan yang bersangkutan pada bidang karir diantaranya aspek perkembangan, kepribadian, sosial, budaya, ekonomi, dan belajar. Pelaksanaan bimbingan koseling ini dilakukan dengan pemberian informasi yang dapat membantu siswa dalam meraih cita-citanya. Bimbingan karir ini bertujuan membekali keterampilan individu agar mampu bekerja, menyesuaian diri, dan meningkatkan diri. Batasan masalah yang dapat ditangani oleh bimbingan konseling pada bidang ini adalah masalah-masalah yang dihadapi peserta didik dalam penilaian diri untuk perencanaan karir, masalah-masalah yang dihadapi peserta didik dalam menelaah dan eksplorasi jabatan untuk perencanaan karir, dan implikasi pelayanan bimbingan karir terhadap masalah-masalah yang dihadapi peserta didik dalam perencanaan karir. Bimbingan konseling belajar adalah sebuah bagian dari bimbingan konseling perkembangan yang didalamnya mengandung beberapa aspek belajar seorang individu seperti aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam proses pelayanan bimbingan konseling belajar diperlukan beberapa tahapan diantaranya tahapan analisis kebutuhan, tahapan perencanaan layanan, tahapan aksi pemberian layanan, dan tahapan evaluasi dan tindak lanjut. Konseling ini bertujuan supaya dapat mengetahui cara-cara belajar yang efektif dan efisien bagi peserta didik atau konseli, serta peserta didik mampu mampu memilih suatu bidang studi yang sesuai dengan kemampuan cita-cita dan kondisinya. Selain itu bimbingan konseling belajar juga memiliki fungsi preservative, preventif, kuratif, rehabilitasi, dan advokasi. Batasan masalah yang dapat ditangani oleh bimbingan konseling belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Yang dimana faktor internal ini meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non-sosial. Seorang konselor harus memiliki wawasan yang luas terkait batasan-batasan masalah yang dapat ditanganinya dan tidak dapat ditanganinya. Dengan mengetahui hal tersebut maka konselor tidak akan asal-asalan dalam membantu proses pelayanan konseli atau klien. Jika masalah yang dating pada diri klien bukan ranahnya konselor maka harus dialih tangankan kasus, supaya mendapatkan pelayanan yang tepat. Lihat Pendidikan Selengkapnya Bidang Layanan Bimbingan KonselingBidang layanan bimbingan dan konseling merupakan jenis dari bidang pelaksanaan layanan yang berhubungan dengan perkembangan siswa secara menyeluruh. Bidang layanan bimbingan dan konseling secara menyeluruh meliputi empat bidang dasar yaitu pengembangan akademis, pengembangan karier, pribadi dan pembangunan Prayitno 2004 menyebutkan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah secara umum dilaksanakan dalam 6 enam bidang layanan meliputi; Kehidupan dan perkembangan sosial, kemasyarakatan dan kewarganegaraan, Kehidupan dan perkembangan kegiatan karier dan pekerjaan, Kehidupan dan perkembangan kegiatan pembelajaran diri, Kehidupan dan perkembangan pribadi, Kehidupan berkeluarga, Kehidupan demikian, bidang-bidang pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah dilaksanakan dalam enam bidang layanan sebagai berikut ini1. Bidang Sosial Bimbingan dan KonselingBidang sosial, merupakan bidang pelaksanaan layanan bimbingan dan konselingyang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan dalam hal hubungan sosial yang sehat dan efektif baik itu dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan lingkungan sosial yang lebih luas. Bidang sosial ini bertujuan membantu peserta didik memahami diri dalam kaitannya dengan interaksi dirinya dengan lingkungan yang didasari dengan etika dan budi pekerti luhur, serta tanggung jawab layanan bidang sosial bimbingan dan konseling membantu siswa dalam proses sosialisasi untuk mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial. Bidang sosial pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling ini memuat pokok-pokok materi berikutPengembangan kemampuan dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan dengan baik dan kemampuan dalam bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik di rumah, di sekolah, dan di lingkungan hubungan yang dinamis dan harmonis dengan teman kemampuan dalam menerima dan mengemukakan pendapat serta berargumentasi secara dinamis kreatif dan tentang kehidupan layanan bidang sosial bimbingan dan konseling antara lain sebagai berikut inia. Layanan Informasi Bimbingan dan KonselingLayanan informasi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling mencakup informasi tentang keadaan masyarakat dewasa ini yang dapat mencakup perkembangan masyarakat, makna ilmu pengetahuan dan pentingnya IPTEK dalam kehidupan manusia serta informasi terkait yang menunjang perkembangan peserta Layanan Orientasi Bimbingan dan KonselingLayanan orientasi bimbingan dan konseling dalam bidang sosial adalah mengenai suasana, lembaga dan objek-objek pengembangan sosial seperti hubungan sosial antar indivdu, hubungan dalam keluarga, organisasi atau lembaga tertentu, dalam acara sosial Bidang Karir Bimbingan dan KonselingBidang karier bimbingan dan konseling, yaitu bidang pelaksanaan layanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan dalam kaitannya dengan kehidupan karir. Bidang karir bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik mengenal dunia kerja agar dapat menentukan kemana selanjutnya mereka akan melangkah setelah lulus dan mengetahui potensi diri yang dimiliki agar dapat diterapkan dengan kehidupannya serta dapat membaca peluang karier yang tersedia di lingkungan Winkel 2005114 bimbingan karier adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karier juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi. Bentuk-bentuk layanan bidang karir bimbingan dan konseling antara lainLayanan informasi kemampuan diri sendiri, yang mencakup kemampuan intelektual, bakat khusus dibidang akademik, dllLayanan informasi tentang lingkungan yang relevan dalam perencanaan karier, yang mencakup informasi karier career information, informasi pendidikan educational information, dan informasi jabatan vocational information.3. Bidang Belajar Bimbingan dan KonselingBidang belajar bimbingan dan konseling merupakan pelaksanaan layanan yang membantu peserta didik dalam mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri. Bidang belajar bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik dalam mengenal, menumbuhkan dan mengembangkan diri, serta sikap kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan program belajar di bentuk layanan Bidang belajar bimbingan dan konseling antara lainOrientasi kepada siswa khususnya siswa baru mengenai tujuan sekolah, isi kurikulum pembelajaran, struktur organisasi sekolah, cara-cara belajar yang tepat, dan penyesuaian diri dengan corak pendidikan di sekolah atau dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajarBantuan dalam memilih jurusan atau program studi yang sesuaidan lainnya4. Bidang Pribadi Bimbingan dan KonselingBidang pribadi bimbingan dan konseling merupakan pelaksanaan layanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kemampuan, bakat dan minat, serta kondisi yang sesuai dengan kepribadian dan kebutuhan dirinya. Bidang pribadi bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu peserta didik dalam mengenal diri sendiri agar dapat menjadi pribadi yang baik dan dapat mengambil keputusan tentang dirinya materi dalam bidang pribadi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling antara lainPenanaman sikap dan kebiasaan beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa pada peserta dan pemahaman tentang kekuatan diri dan pemahaman tentang bakat dan minat dan pemahaman tentang kelemahan diri sendiri dan usaha-usaha kemampuan mengambil keputusan sederhana dan mengarahkan lainnya5. Bidang Keluarga Bimbingan dan KonselingBidang keluarga bimbingan dan konseling adalah pelaksanaan layanan yang diberikan kepada individu khusus dalam memahami peran yang tepat dalam kehidupan keluarga sehingga mampu menciptakan keharmonisan dalam kehidupan keluarga, dapat menciptakan dan menyesuaikan diri dengan norma-norma keluarga, serta berperan aktif dalam menciptakan keluarga yang keluarga bimbingan dan konseling juga diharapkan dapat membantu individu yang akan berkeluarga dalam memahami tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga. Juga diharapkan dengan pelaksanaan layanan bidang keluarga bimbingan bimbingan dan konseling ini semua anggota keluarga berbagi dan berperan sesuai dengan perannya masing-masing, harmonis dan Bidang Keberagamaan Bimbingan dan KonselingDalam kehidupan beragama, tugas setiap individu tidak hanya sekedar menampilkan nuansa spiritual dan/ atau ritual keagamaan dalam kehidupan, melainkan hal yang sepenuhnya mendasari aktivitas individu dalam semua bidang dalam kehidupan beragama. Dalam hal ini sering dipertanyakan, bagaimana posisi kehidupan beragama dalam pelayanan bimbingan dan konseling untuk anak-anak pada tahap perkembangan usia dini dan pendidikan dasar dan menengah. Untuk itu perlu diketahui bahwa tanggung jawab atas arah dan aktifitas keagamaan anak pada taraf perkembangan itu berada ditangan, bahkan menjadi hak, orang tua mereka. Setelah anak menjadi dewasalah kehidupan beragama menjadi hak dan tanggung jawab individu yang telah menjadi ke enam bidang layanan bimbingan dan konseling itu yang menjadi dasar dari aktivitas kehidupan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling digerakan oleh konselor sekolah atau guru bimbingan dan konseling. Pelaksanaan pada bidang layanan bimbingan dan konseling yang satu dengan yang lainnya dapat saling terkait, namun keterkaitan seperti itu tidak selalu perlu menjadi penekanan dalam Sukardi, Dewa, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah, Jakarta PT Rineka Cipta, 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Berbasis Integrasi. Jakarta PT Raja Grafindo PersadaWinkel, W. S, dan Hastuti, Sri, Bimbingan Dan Konseling di Institusi Pendidikan, Yogyakarta Madia Abadi, Sri Hastuti. 1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta PT Gramedia Pengertian Bimbingan KonselingBimbingan dan konseling merupakan terjemahan dari bahasa inggris, yaitu guidance and ā€œguidanceā€ berasal dari kata kerja to guide yang berarti memimpin, menunjukkan, atau membimbing ke jalan yang kata ā€œguidanceā€ dapat diartikan sebagai pengarahan atau petunjuk kepada ā€œcounselingā€ berasal dari kata kerja to counsel yang berarti menasehati atau menganjurkan kepada seseorang secara face to bisa disimpulkan arti bimbingan konseling adalah sebuah proses pengarahan dan menasehati seseorang secara langsung dalam hal yang bermanfaat, misalnya tentang pola pikir, tingkah laku, dan cara juga Resiliensi Akademik Kunci Sukses Pelajar dalam Menyelesaikan Masa StudiAdapun beberapa fungsi bimbingan konseling adalah sebagai berikut1. Fungsi Pencegahan preventifLayanan Bimbingan dan Konseling dapat berfungsi pencegahan artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya fungsi pencegahan ini layanan yang diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat yang berfungsi pencegahan dapat berupa program orientasi, program bimbingan karir, inventarisasi data, dan Fungsi PemahamanFungsi pemahaman yang dimaksud yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan keperluan pengembangan siswa pemahaman ini mencakupPemahaman tentang diri siswa, terutama oleh siswa sendiri, orangtua, guru, dan guru tentang lingkungan siswa termasuk di dalam lingkungan keluarga dan sekolah terutama oleh siswa sendiri, orangtua, guru, dan guru tentang lingkungan yang lebih luas terutama di dalamnya informasi pendidikan, jabatan/pekerjaan dan/atau karier dan informasi budaya/nilai-nilai terutama oleh juga 10 Mitos dan Fakta Seputar Sekolah Kedinasan yang Perlu Kamu Ketahui3. Fungsi PerbaikanWalaupun fungsi pencegahan dan pemahaman telah dilakukan, namun mungkin saja siswa masih menghadapi masalah-masalah sinilah fungsi perbaikan itu berperan, yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling yang akan menghasilkan terpecahnya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami Fungsi Pemeliharaan dan PengembanganFungsi ini berarti bahwa layanan Bimbingan dan Konseling yang diberikan dapat membantu para siswa dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya, terarah, dan fungsi ini hal-hal yang dipandang positif agar tetap baik dan demikian, siswa dapat memelihara dan mengembangkan berbagai potensi dan kondisi yang positif dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.

4 bidang bimbingan konseling dan contohnya